About Me

Senyuman terakhir Buat Nazira


Perkenalan mereka sangatlah aneh, Danny menelpon temannya, tetapi nomor yang dipencet salah. Malahan nyasar ke Nazira yang ternyata adalah teman SMPnya Danny yang sudah lama tak bertemu.
Walaupun begitu, Danny dan Nazira belum meresmikan hubungan mereka sebagai pacar. Danny memang tipe cowok yang memang sulit untuk mengungkapkan perasaan sendiri. Selain itu, mereka berdua sudah lama sekali tidak bertemu langsung. Keadaannya memang sudah tidak memungkinkan lagi, Danny bersekolah dibandung, sedangkan Nazira bersekolah di Bali.
Suatu hari tiba-tiba telpon Nazira berbunyi, dan ternyata telpon itu dari Danny, telpon yang selama ini ia tunggu-tunggu.
“Hai, Nazira lagi ngapain nih?”, Tanya Danny yang memulai pembicaraanya.
“Lagi ngomong sama kamu.” Jawab Nazira bercanda.
“Kamu bisa aja, liburan depan aku mau ke Bali.”
“Bener nih?”kata Nazira
“Aku janji, kita akan ketemuan nanti di sana, kamu harus tunggu aku okey?”
“Aku pasti tunggu kamu.”jawab Nazira
“...”
Akhirnya hari-hari yang paling ditunggu Nazira tiba. Ia sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan sesempurna mungkin. Tepat jam 4 sore, Nazira pergi ke tempat pertemuannya dengan Danny yang telah disepakati sebelumnya yaitu dipantai Kuta.
Sesampainya di sana,,,,
Danny telah datang duluan dibandingkan Nazira. Awalnya mereka sangat canggung untuk memulai pembicaraan namun lama kelamaan mereka larut dalam suasana. Hari itu tidak akan terlupakan untuk mereka. Tapi sayangnya, Danny harus pulang ke Bandung besok.
“Ziraa, aku seneng banget hari ini karena bisa ketemu denganmu, sayangnya aku besok harus pulang ke Bandung”. Kata seorang Danny dengan agak sedikit meneteskan air mata dikarnakan harus berpisah disaat baru bertemu.
“Padahal aku sangat berharap ..hari ini tidak akan berhenti tuk pertemuan kita,” balas Nazira.
“bagaimana kalau tahun depan aku ke sini lagi di tempat, jam dan tanggal yang sama seperti hari ini, aku janji akan datang,” ungkap Danny dengan penuh keyakinan.
“Aku pasti tunggu kamu tahun depan,”Jawab Nazira”. Danny pun tersenyum dengan tatapan yang indah dan terenung dalam suasana yang mengharukan untuk perpisahan mereka.
Ketika Nazira pergi ke toilet bentar, Danny meletakkan sepucuk surat kedalam tas Nazira yang telah lama ditulis oleh Danny ketika ia merasakan sesuatu yang beda terhadap teman lamanya itu.
Mereka pun pulang bersama...
***
Satu tahun telah berlalu. Sama seperti tahun lalu, Nazira telah menyiapkan segala sesuatunya untuk bertemu dengan Danny. Hari yang sangat diimpikan Nazira. Walaupun sudah satu tahun berlalu status Nazira dan Danny tetap saja sama, hanya sebatas pertemanan. Nazira dan Danny masih belum juga mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Memang aneh kedengarannya, tapi itulah kenyataan yang sebenarnya.
Malamnya... Danny menelpon Nazira. Nazira pun merasa genbira ditelpon oleh Danny.
“Ziraa, aku punya sesuatu untukmu besok”. Ungkap Danny.
“Apa itu?”,tanya Nazira.
“Surprised untukmu”, balas Danny.
“....”
Dalam hati Danny, Danny ingin mengungkapkan semua perasaannya kepada Nazira dengan segenap rasa kasih sayangnya dan benih-benih cinta yang telah tumbuh...
Untuk pertemuan yang kedua ini, Nazira datang lebih dulu dibandingkan dengan Danny. Sudah 15 menit Nazira menunggu Danny, tetapi Danny belum juga datang bahkan sampai matahari terbenam, Danny tetap belum datang. Nazira telah menelpon Danny berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Rasa kecewa menyelimuti hati Nazira. Apa Danny lupa dengan janjinya sendiri? Itu pertanyaan yang ada dibenak Nazira. Akhirnya Nazira menyerah dan memutuskan pulang kerumah dan segera mencari kabar tentang Danny.
Hari ini Nazira berniat ingin kembali ketempat yang telah dijanjikannya dengan Danny kemarin. Ia hanya bisa berharap hari ini Danny akan datang untuk bertemu lagi dengan dirinya dan ingin mengetahui sesuatu yang ingin diberikan Danny kepada Nazira.
Pagi-pagi Nazira telah bangun, seperti biasanya selesai sarapan ia langsung membaca koran. Saat ia membaca berita utama di koran tersebut tiba-tiba ia menangis. Ya, ternyata berita tersebut mengenai kematian orang yang paling disayangi oleh Nazira yaitu Danny. Ia meninggal dunia karena kecelakaan disaat hendak menemui Nazira. Nazira bergegas kerumah sepupu Danny yang ada di Bali dengan berbekal alamat yang diberikan Danny tahun lalu. Dugaan Nazira tidak salah, ternyata mayat Danny ada di sana. Mayat Danny akan dibawa ke Bandung hari itu juga.
                                                                      ***
Malam harinya Nazira hanya bisa menangis akan kepergian Danny. Malam terasa sunyi yang mencekam, tak satupun bintang tampak di perwujudan langit malam apalagi sang bulan. Suasana ikut dalam perasaan Nazira yang begitu teriris.
Ketika disaat Nazira ingin memejamkan mata, perasaannya teringat terus akan kenangan yang pernah mereka ukir, juga senyuman yang Danny rekahkan tuk terakhir kalinya. Apalagi Nazira belum tahu sesuatu apa yang hendak diberikan Danny kepada dirinya. Tak sengaja Nazira melihat sepucuk surat di selipan tasnya kemudian perlahan ia membuka surat itu dan ternyata...............


Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Nazira.....

Mungkin tak selamanya kegelapan itu kelam...

Kesendirian tak selamanya juga menakutkan...

Dan kini pun aku tersadar bahwa tak selamanya pula manusia selalu

Bersama, pasti ada waktu dimana kita berada pada moment,dimana kita

Bener2 sendiri...meski dalam kegelapan sekalipun. Tapi yakinlah pasti ada

setitik cahaya Ilahi yang akan menerangi mata hati kita dalam kegelapan

tersebut.
                                                                       .......               
                                                     Ingatlah sesuatu yang pernah kamu tulis..
Nazira.....

Mohon dengan sangat, izinkanlah aku menyayangimu dengan sepenuh hatiku

Hingga dimana kau dan aku berada dalam kondisi yang tak menentu.

Aku butuh dirimu...

Ku menemukan seberkas cahaya dimatamu yang sangat sulit ku tafsirkan, mungkinkah

Itu selama ini yang ku cari.....?



                                          Aku mencintaimu dan menyayangimu....

                                                           Danny


“Aku juga sangat sayang kamu, aku yakin kamu akan tenang disana, kenangan kita berdua tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun.”
Itulah kata-kata terakhir yang bisa Nazira berikan kepada Danny. Ia tidak bisa berkata apapun lagi. Hanya deraian air mata, ia mengutarakan semua isi hatinya.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar