About Me

Aku Hanya Pemulung


“Selesai sudah akhirnya pekerjaan hari ini’,  ungkap   seorang pegawai kantor pajak pembangunan yang sudah terbiasa melakukan semuanya itu setiap hari.
situasi saat itu,tiba-tiba terpikirkan olehnya bahwa pekerjaan ini sungguh sangat membosankan apalagi masih lama sesuatu yang seharusnya ditunggu-tunggu.Terpikirkan dibenaknya,
”ah.....sesuatu yang kutunggu-tunggu tak sebesar yang kuharapkan, paling tidak dua jutaan rupiah”, ungkap kembali seorang pegawai tersebut.
Terinspirasi sejenak,,?..............ha..ha...tertawa sedikit lembut yang keluar dari mulutnya. Kemudian dia membawa tas yang diangkat dari atas mejanya dan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kantor yang telah memperkerjakan dirinya selama ini.Langkah kakinya tampak terburu-buru hingga seseorang memanggilnya,
”Jack mau kemana kau,kok buru-buru amat”...?tak sedikit pun kata yang keluar dari mulut Jack yang sangat terkenal angkuh dan kesombongannya itu.
 Tak ada angin, awan  pun cerah tiba-tiba petir menyambar sesekali sesaat Jack menghampiri seorang bocah pemulung yang penuh dengan aroma tak sedap, lubang angin dibajunya selalu menemaninya bahkan hatinya selalu sedih setiap hari akan nasibnya ditambah dengan ingatan keluhan suara rasa sakit TBC yang keluar dari mulut ibunya yang berada digubuk tak berdinding apapun.
Apakah keniatan keburukan Jack yang sombong dan tak pernah bersyukur ini sudah dipersiapkan matang-matang?
“Dek,lagi ngapain ?ungkap lembut Jack  yang tak pernah diucapkannya sama sekali bahkan dalam hidupnya.

Bocah pun menjawab, ”aku sangat lemah pak, tubuhku rasanya tergoncang bahkan pun jiwaku, tapi kegoncangan jiwa dan tubuhku tak seberapa melebihi apa yang dialami oleh ibuku”.
Kembali keluar oleh katanya, ”apakah engkau masih sekolah ?
Tak sepatah pun bocah itu menjawab dan ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah itu, Jack memulai aksinya untuk menawarkan bocah itu memasang iklan yang menawarkan bahwa harus ada kesadaran lebih yang dimiliki oleh masyarakat sekarang dalam membayar pajak. Keberadaan nasib bocah itu membuat stuasi kompromi akan keniatan jack dan bocah itu pun menerimanya dengan senang hati.
     Mataharipun berganti bulan  dan dilanjuti dengan matahari pula,dengan kerjasama pemerintah daerah, akhirnya iklan pun ditayangkan. berhari-hari kemudian mulailah kesadaran lebih masyarakat untuk membayar pajak setelah itu setoran setiap hari, tapi hati jack berkata lain penghasilan pajak yang diperoleh menyimpang dari kesepakatan yang telah ditetapkan hitam diatas putih, kata hati jack yang telah mempersiapkan dari awal apa tujuan sebenarnya yang harus dilakukannya.
pikiran pun mulai turun ke sel-sel saraf jack untuk melakukan perbuatan penggelapan dana setoran pajak yang mungkin dikatakan sangat tinggi nilai rupiahnya. Dan sungguh...sungguh itu pun berjalan sesuai rencana yang telah dipersiapkan. Lisannya sungguh enggan membukakan apa yang terjadi sebenarnya dan ia kuncikan lisannya dengan rapat-rapat saking bahaya lisannya ia pagarkan dengan giginya dan ia lemkan dengan bibir-bibir tebalnya itu. Sungguh sel-sel otaknya telah mengkabut debu awan hitam sehingga dia tergerak untuk melakukan perbuatan haram itu.
Iklan itu memuat makna bahwa dengan adanya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak bisa membantu anak-anak kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan gratis dan bisa mengurangi beban yang dimiliki orang tua dalam membiayai peralatan sekolah. Selain itu iklan ini juga membantu program pemerintah yaitu setiap anak berhak mendapatkan pendidikan.
Disisi lain, berbulan-bulan bahkan bertahun-tuhun bocah itu menunggu kapan ia bisa sekolah seperti apa yang sudah dijanjikan seorang bapak yang telah memberikan sebuah ia harapan yang begitu sangat berarti dalam meraih cita-citanya yang dilaksanakan pemerintah dalam menyelesaikan programnya.Tapi semuanya yang ia alami hanyalah sebuah mimpi, ya sebuah mimpi yang tak akan terwujud untuk selamanya. Putus sudah harapan yang ia tunggu-tunggu selama ini. Ia hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah SWT, dalam hatinya berkata-kata mungkinkah program iklan yang dilakukan selama ini gagal semata wayang dan putus ditengah jalan akibat saking tertutupnya mata batin masyarakat sekarang atau.....akankah adanya kemaksiatan dalam program ini akibat kurangnya pengawasan terhadap kinerjanya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, matahari tak lelah  menampakkan sinarnya dalam prosesi kehidupan, angka milyaran sudah didalam tangan seorang yang namanya Jack, tak seorangpun mengetahui akan kehinaan yang dilakukan oleh Jack kecuali sang pencipta, tapi takdir berkata lain didalam hati seorang Jack ada keresahan yang tersisip, mungkin akankah hati nuraninya mulai tergerak akibat karatan hati yang tak pernah dipergunakannya? Dan akankah doa dari seorang bocah kecil mulai terkabul?
Dosa yang dia perbuat selalu menghantui dirinya, semakin hari semakin kuat keresahan dan ketakutan yang dirasakan oleh dirinya hingga ia tak kuat lagi menanggung dosa-dosa yang dia perbuat selama ini.
 Allahuakbar, akhirnya dia bertobat dijalan Allah SWT dan meratap kesedihan akibat dosa-dosanya itu, siang malam dia hanya menangis dan menangis, ya itu yang dia lakukan.
Berhari-hari air matanya terus mengalir bagaikan mata air telaga ditepi sungai sungguh kenuraniannya membuat dirinya hadir disetiap akhir langkah-langkah kehidupannya dan menghancurkan kesombongan serta keangkuhannya seorang Jack selama ini. Akankah ini hidayah yang diturunkan melalui seorang anak kecil?
Disuatu hari Jack menemui bocah yang pernah dia temui bertahun-tahun yang lalu yang sedang memungut sampah, seorang Jack langsung bersujud dihadapan seorang bocah kecil meminta permohonan maaf akibat perbuatannya.
Kemudian Jack berkata bahwa sungguh bocah itu telah menerangi jalan yang menutupi dirinya, tangisan serta rasa penyelesalan yang dialaminya takkan sirna jika tak sepatah pun yang keluar dari mulut seorang bocah tersebut dan dosa-dosanya itu sungguh melebihi batas rasa pertaubatannya kepada sang pencipta.
Beribu-ribu kata-kata maaf yang dikeluarkan oleh seorang Jack dan tiada berhentinya air mata yang terus mengalir dari kelopak matanya hingga turun membasahi pipinya. Reaksi seorang bocah tersebut hanya mampu terdiam dan terdiam rasa sakit hati dan kenuraniannya sedang bergoncang laksana pertempuran perang di medan area sungguh sangat sulit jika pertempuran ini dimenangkan oleh rasa sakit hatinya.
Akhirnya ia harus memenangkan kenuraniannya dalam pertempuran ini. Seorang Jack sangat bersyukur atas kebaikan dari bocah tersebut dan Jack berjanji akan mempertanggungjawabkan atas perbuatannya kedalam hukum yang berlaku.
 Seorang Jack pergi kekantor penegak hukum sesuai janji yang diucapkannya dan menjelaskan bahwa dia telah menggelapkan dana perpajakan. Tanpa bimbang-bimbang lagi polisi dengan bukti yang ada langsung memasukkan seorang Jack kedalam penjara sesuai hukum yang berlaku.
    Setelah semuanya itu terungkap akhirnya bocah itu bertemu dengan harapannya itu yaitu sekolah. Hari demi hari ia menjalani bersama harapannya itu hingga kelak ia bertemu dengan cita-citanya.
    Hari-hari Jack, dia habiskan didalam penjara dan bersujud kepada Allah SWT dan telah mengubah hidupnya kejalan yang lurus,dia serahkan hidup dan matinya hanya kepada Allah.Disuatu hari seorang bocah menemuinya dan ternyata ia adalah bocah yang telah menerangi kehidupannya.
Kedua insan itu saling memaafkan dan lebih mengenal apa arti kehidupan sesungguhnya. Bercucuran air mata yang mengalir dari kedua insan tersebut,dan mereka saling berpelukan hingga akhirnya Jack menghembuskan nafas terakhirnya dan hal itu awalnya belum diketahui oleh bocah itu setelah akhirnya mengetahui apa yang terjadi,bocah itu hanya mampu terdiam bersedih dan merelakan seorang sosok manusia yang hadir didalam kehidupannya dalam mengenali apa sesungguhnya makna kehidupan itu.
***

Pujangga Cinta


Dia , sipujangga cinta terus menyebut nama "cinta" yang telah memenjarakan hatinya...namun teriakkannya hanya menggema dicakrawala, memantul dari satu bukit ke bukit yang lain.
Sedang "cinta" yang nun jauh disana tak bisa mendengar. Dia memanggil nama cinta ribuan kali , dan selalu saja sia-sia, tidak ada yang mendengar  atau menjawab seruannya.
Ditempat yang jauh itu jiwa "cinta" selalu mengenang dia , siang terbayang malam dikenang, siang mengharap malam meratap.
Hasrat menyala-nyala dalam hati yang terbakar kerinduan, rasa cinta itu semakin mendalam ,walau kedua raga saling berjauhan.
Getar perasaan "cinta" terhubung juga dengannya, bila "cinta" semakin menderita maka si -dia juga semakin menjadi-jadi , mengembara sendirian dipadang imajinasi serta mengabaikan segala cemoohan orang sekitarnya yg menganggap cintanya pada "cinta" hanyalah sebuah cinta sesaat yang biasa dihinggapi anak muda-yang dengan sendirinya sirna bersama sang waktu, dan mereka sering mengolok-olok , menyebut dirinya sang pemimpi...
Ia ingin mengadukan nasibnya tetapi pada siapa?!..
Tidak ada yang bisa memahami perasaannya, hanya bebatuan dan lembah yang bisa memahami kesedihan hatinya...
Karena bukit dan lembah yang setia mendengarkan lolongan dia memanggil cinta.
Bila kerinduan dia pada kekasihnya sudah tidak dapat terbendung, dadanya terasa sesak , pikirannya kalut, bagai tetesan embun jatuh kebumi airmata kesedihan dan keputusasaan mengalir deras dari pipinya yang pucat. Dia telah kehilangan akal sehatnya karena cinta, sirna pula kesadaran dirinya, jika sudah demikian syair-syair yang indah keluar dari bibirnya yang merah :
Duhai cinta...
Engkau adalah keharuman nafas surgawi , yang membuatku tak lagi mampu untuk memejamkan mata...
Sihirmu begitu mempesona , membuat hati yang gersang ini menciptakan kedalaman samudera yang nyaris sama dengan kedalaman jiwa...
Hanya untukmu seorang , seluruh kerinduanku , impianku , angan dan harapanku berlabuh , karena hanya engkaulah segala keinginan bermuara...
Wahai senandung pagi serta kicauan burung dipagi hari....
Maukah engkau menyampaikan salam rindu pada kekasihku....
Belailah rambutnya yang hitam berkilau untuk mengungkapkan dahaga cinta yang memenuhi hatiku......
Wahai semilir angin pagi yang mendamaikan dan menyejukkan jiwaku....
Sampaikan pada gadis yang memikat hati itu betapa pedih rasa hatiku jika tidak bertemu dengannya, hingga tak kuat lagi aku menanggung beban kehidupan....
Wahai semilir angin yang memporak-porandakan putik-putik bunga....
Tanyakan dirinya apakah dia masih mau berjumpa denganku?...
Apakah ia masih memikirkan diriku ?.....
Bukankah telah kukorbankan kebahagiaanku demi dirinya?...hingga diri ini terpenjara sepi dan terbalut kegelapan didasar samudera ?! .....
Wahai semilir harum -kelopak putik-putik bunga....
Maukah engkau membawakan keharuman rambutnya padaku sebagai pelepas rindu?
Sampaikan salam , beserta kidung surgawi -pesanku ini untuknya :
Duhai kekasih hati ,....
Hatiku telah dikuasai oleh pesona jiwamu, kecantikanmu menusuk hatiku laksana anak panah, hingga sayap yang sudah patah ini tidak mungkin dapat terbang...
Engkau laksana dewi dalam gemilang cahaya...
Hanya untukmu seorang jiwaku rela menahan kesedihan dan kehancuran..karena engkaulah menara kekuatan dan airmata kebahagiaan bagi segala prahara hidupku...
Keindahan parasmu laksana ramuan ajaib yang memabukkan diriku , desah suaramu laksana mantra sihir yang tidak bisa aku hindari , ia menjadi sumber kebahagiaan yang telah memikatku untuk selalu mengenangmu...
Aku melintasi lorong waktu , merangkak dalam kegelapan , terbalut debu dan luka.... dari setiap titik darah yang menetes ini , ku harap dirimu membukakan pintu bagi jiwaku....
Sebuah tempat dimana kudapat berteduh dan menyandarkan tubuh serta jiwaku, hingga kudapat merasakan sentuhan lembut jemari surgawi yang bersemayam direlung jiwaku....
Duhai belahan jiwaku ,...
Dirimu selalu bertahta dihatiku ...siang slalu kupikirkan dan malam menghiasi mimpi ...
Airmataku pun telah mengering karena selalu meratap dan merindukanmu...
Jeritan hatiku bergema serta membelah kesunyian langit , memanggil namamu sebagai pengobat jiwa, penawar kalbu...
Entah mengapa badai dan prahara itu tiba-tiba datang , menghancurkan kebahagiaanku dan dirinya...
Separuh jiwaku beserta bahtera jiwaku hilang tersapu badai , terombang-ambing ia oleh gelombang lautan perasaan yang tak bertepi dan berdasar....
Dan demi rasa cintaku yang mendalam ...Aku rela berada dikedalaman samudera yang dingin seorang diri...
...Berteman lapar, menahan dahaga...
Wahai kekasihku, hidupku yang tidak berharga ini suatu saat akan lenyap....
Tetapi biarkan pesona kecantikanmu tetap abadi selamanya dihatiku...

Sebab Cinta Itu Memberi


sebab memberi adalah pekerjaan..
sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat.
sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu lama.
sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh.
maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia mengatakan, "Aku mencintaimu" . Kepada siapapun! Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian disitu

Aku mencintaimu, adalah ungkapan lain dari Aku ingin memberimu sesuatu.Yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari, "Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia..."
"aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin..."
"aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan padamu ..."
"aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu...."

Dan proses pertumbuhan itu taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, "Aku mencintaimu" , kamu harus membuktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan pekerjaan-pekerjaan cinta : memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.

Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap.Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya.

Semua dalam satu situasi : cinta yang tidak terbukti. Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara diawal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.

Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga seterusnya pendakian atau penurunan. Karena itu, konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional.Tapi disitulah tantangannya : membuktikan ketulusan di tengah situasi-situasi yang sulit.

Di situ konsistensi teruji. Di situ juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam waktu yang longgar. Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya mengatakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh.

Senyuman terakhir Buat Nazira


Perkenalan mereka sangatlah aneh, Danny menelpon temannya, tetapi nomor yang dipencet salah. Malahan nyasar ke Nazira yang ternyata adalah teman SMPnya Danny yang sudah lama tak bertemu.
Walaupun begitu, Danny dan Nazira belum meresmikan hubungan mereka sebagai pacar. Danny memang tipe cowok yang memang sulit untuk mengungkapkan perasaan sendiri. Selain itu, mereka berdua sudah lama sekali tidak bertemu langsung. Keadaannya memang sudah tidak memungkinkan lagi, Danny bersekolah dibandung, sedangkan Nazira bersekolah di Bali.
Suatu hari tiba-tiba telpon Nazira berbunyi, dan ternyata telpon itu dari Danny, telpon yang selama ini ia tunggu-tunggu.
“Hai, Nazira lagi ngapain nih?”, Tanya Danny yang memulai pembicaraanya.
“Lagi ngomong sama kamu.” Jawab Nazira bercanda.
“Kamu bisa aja, liburan depan aku mau ke Bali.”
“Bener nih?”kata Nazira
“Aku janji, kita akan ketemuan nanti di sana, kamu harus tunggu aku okey?”
“Aku pasti tunggu kamu.”jawab Nazira
“...”
Akhirnya hari-hari yang paling ditunggu Nazira tiba. Ia sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan sesempurna mungkin. Tepat jam 4 sore, Nazira pergi ke tempat pertemuannya dengan Danny yang telah disepakati sebelumnya yaitu dipantai Kuta.
Sesampainya di sana,,,,
Danny telah datang duluan dibandingkan Nazira. Awalnya mereka sangat canggung untuk memulai pembicaraan namun lama kelamaan mereka larut dalam suasana. Hari itu tidak akan terlupakan untuk mereka. Tapi sayangnya, Danny harus pulang ke Bandung besok.
“Ziraa, aku seneng banget hari ini karena bisa ketemu denganmu, sayangnya aku besok harus pulang ke Bandung”. Kata seorang Danny dengan agak sedikit meneteskan air mata dikarnakan harus berpisah disaat baru bertemu.
“Padahal aku sangat berharap ..hari ini tidak akan berhenti tuk pertemuan kita,” balas Nazira.
“bagaimana kalau tahun depan aku ke sini lagi di tempat, jam dan tanggal yang sama seperti hari ini, aku janji akan datang,” ungkap Danny dengan penuh keyakinan.
“Aku pasti tunggu kamu tahun depan,”Jawab Nazira”. Danny pun tersenyum dengan tatapan yang indah dan terenung dalam suasana yang mengharukan untuk perpisahan mereka.
Ketika Nazira pergi ke toilet bentar, Danny meletakkan sepucuk surat kedalam tas Nazira yang telah lama ditulis oleh Danny ketika ia merasakan sesuatu yang beda terhadap teman lamanya itu.
Mereka pun pulang bersama...
***
Satu tahun telah berlalu. Sama seperti tahun lalu, Nazira telah menyiapkan segala sesuatunya untuk bertemu dengan Danny. Hari yang sangat diimpikan Nazira. Walaupun sudah satu tahun berlalu status Nazira dan Danny tetap saja sama, hanya sebatas pertemanan. Nazira dan Danny masih belum juga mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Memang aneh kedengarannya, tapi itulah kenyataan yang sebenarnya.
Malamnya... Danny menelpon Nazira. Nazira pun merasa genbira ditelpon oleh Danny.
“Ziraa, aku punya sesuatu untukmu besok”. Ungkap Danny.
“Apa itu?”,tanya Nazira.
“Surprised untukmu”, balas Danny.
“....”
Dalam hati Danny, Danny ingin mengungkapkan semua perasaannya kepada Nazira dengan segenap rasa kasih sayangnya dan benih-benih cinta yang telah tumbuh...
Untuk pertemuan yang kedua ini, Nazira datang lebih dulu dibandingkan dengan Danny. Sudah 15 menit Nazira menunggu Danny, tetapi Danny belum juga datang bahkan sampai matahari terbenam, Danny tetap belum datang. Nazira telah menelpon Danny berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Rasa kecewa menyelimuti hati Nazira. Apa Danny lupa dengan janjinya sendiri? Itu pertanyaan yang ada dibenak Nazira. Akhirnya Nazira menyerah dan memutuskan pulang kerumah dan segera mencari kabar tentang Danny.
Hari ini Nazira berniat ingin kembali ketempat yang telah dijanjikannya dengan Danny kemarin. Ia hanya bisa berharap hari ini Danny akan datang untuk bertemu lagi dengan dirinya dan ingin mengetahui sesuatu yang ingin diberikan Danny kepada Nazira.
Pagi-pagi Nazira telah bangun, seperti biasanya selesai sarapan ia langsung membaca koran. Saat ia membaca berita utama di koran tersebut tiba-tiba ia menangis. Ya, ternyata berita tersebut mengenai kematian orang yang paling disayangi oleh Nazira yaitu Danny. Ia meninggal dunia karena kecelakaan disaat hendak menemui Nazira. Nazira bergegas kerumah sepupu Danny yang ada di Bali dengan berbekal alamat yang diberikan Danny tahun lalu. Dugaan Nazira tidak salah, ternyata mayat Danny ada di sana. Mayat Danny akan dibawa ke Bandung hari itu juga.
                                                                      ***
Malam harinya Nazira hanya bisa menangis akan kepergian Danny. Malam terasa sunyi yang mencekam, tak satupun bintang tampak di perwujudan langit malam apalagi sang bulan. Suasana ikut dalam perasaan Nazira yang begitu teriris.
Ketika disaat Nazira ingin memejamkan mata, perasaannya teringat terus akan kenangan yang pernah mereka ukir, juga senyuman yang Danny rekahkan tuk terakhir kalinya. Apalagi Nazira belum tahu sesuatu apa yang hendak diberikan Danny kepada dirinya. Tak sengaja Nazira melihat sepucuk surat di selipan tasnya kemudian perlahan ia membuka surat itu dan ternyata...............


Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Nazira.....

Mungkin tak selamanya kegelapan itu kelam...

Kesendirian tak selamanya juga menakutkan...

Dan kini pun aku tersadar bahwa tak selamanya pula manusia selalu

Bersama, pasti ada waktu dimana kita berada pada moment,dimana kita

Bener2 sendiri...meski dalam kegelapan sekalipun. Tapi yakinlah pasti ada

setitik cahaya Ilahi yang akan menerangi mata hati kita dalam kegelapan

tersebut.
                                                                       .......               
                                                     Ingatlah sesuatu yang pernah kamu tulis..
Nazira.....

Mohon dengan sangat, izinkanlah aku menyayangimu dengan sepenuh hatiku

Hingga dimana kau dan aku berada dalam kondisi yang tak menentu.

Aku butuh dirimu...

Ku menemukan seberkas cahaya dimatamu yang sangat sulit ku tafsirkan, mungkinkah

Itu selama ini yang ku cari.....?



                                          Aku mencintaimu dan menyayangimu....

                                                           Danny


“Aku juga sangat sayang kamu, aku yakin kamu akan tenang disana, kenangan kita berdua tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun.”
Itulah kata-kata terakhir yang bisa Nazira berikan kepada Danny. Ia tidak bisa berkata apapun lagi. Hanya deraian air mata, ia mengutarakan semua isi hatinya.
***

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.