About Me

Aku Hanya Pemulung


“Selesai sudah akhirnya pekerjaan hari ini’,  ungkap   seorang pegawai kantor pajak pembangunan yang sudah terbiasa melakukan semuanya itu setiap hari.
situasi saat itu,tiba-tiba terpikirkan olehnya bahwa pekerjaan ini sungguh sangat membosankan apalagi masih lama sesuatu yang seharusnya ditunggu-tunggu.Terpikirkan dibenaknya,
”ah.....sesuatu yang kutunggu-tunggu tak sebesar yang kuharapkan, paling tidak dua jutaan rupiah”, ungkap kembali seorang pegawai tersebut.
Terinspirasi sejenak,,?..............ha..ha...tertawa sedikit lembut yang keluar dari mulutnya. Kemudian dia membawa tas yang diangkat dari atas mejanya dan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kantor yang telah memperkerjakan dirinya selama ini.Langkah kakinya tampak terburu-buru hingga seseorang memanggilnya,
”Jack mau kemana kau,kok buru-buru amat”...?tak sedikit pun kata yang keluar dari mulut Jack yang sangat terkenal angkuh dan kesombongannya itu.
 Tak ada angin, awan  pun cerah tiba-tiba petir menyambar sesekali sesaat Jack menghampiri seorang bocah pemulung yang penuh dengan aroma tak sedap, lubang angin dibajunya selalu menemaninya bahkan hatinya selalu sedih setiap hari akan nasibnya ditambah dengan ingatan keluhan suara rasa sakit TBC yang keluar dari mulut ibunya yang berada digubuk tak berdinding apapun.
Apakah keniatan keburukan Jack yang sombong dan tak pernah bersyukur ini sudah dipersiapkan matang-matang?
“Dek,lagi ngapain ?ungkap lembut Jack  yang tak pernah diucapkannya sama sekali bahkan dalam hidupnya.

Bocah pun menjawab, ”aku sangat lemah pak, tubuhku rasanya tergoncang bahkan pun jiwaku, tapi kegoncangan jiwa dan tubuhku tak seberapa melebihi apa yang dialami oleh ibuku”.
Kembali keluar oleh katanya, ”apakah engkau masih sekolah ?
Tak sepatah pun bocah itu menjawab dan ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah itu, Jack memulai aksinya untuk menawarkan bocah itu memasang iklan yang menawarkan bahwa harus ada kesadaran lebih yang dimiliki oleh masyarakat sekarang dalam membayar pajak. Keberadaan nasib bocah itu membuat stuasi kompromi akan keniatan jack dan bocah itu pun menerimanya dengan senang hati.
     Mataharipun berganti bulan  dan dilanjuti dengan matahari pula,dengan kerjasama pemerintah daerah, akhirnya iklan pun ditayangkan. berhari-hari kemudian mulailah kesadaran lebih masyarakat untuk membayar pajak setelah itu setoran setiap hari, tapi hati jack berkata lain penghasilan pajak yang diperoleh menyimpang dari kesepakatan yang telah ditetapkan hitam diatas putih, kata hati jack yang telah mempersiapkan dari awal apa tujuan sebenarnya yang harus dilakukannya.
pikiran pun mulai turun ke sel-sel saraf jack untuk melakukan perbuatan penggelapan dana setoran pajak yang mungkin dikatakan sangat tinggi nilai rupiahnya. Dan sungguh...sungguh itu pun berjalan sesuai rencana yang telah dipersiapkan. Lisannya sungguh enggan membukakan apa yang terjadi sebenarnya dan ia kuncikan lisannya dengan rapat-rapat saking bahaya lisannya ia pagarkan dengan giginya dan ia lemkan dengan bibir-bibir tebalnya itu. Sungguh sel-sel otaknya telah mengkabut debu awan hitam sehingga dia tergerak untuk melakukan perbuatan haram itu.
Iklan itu memuat makna bahwa dengan adanya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak bisa membantu anak-anak kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan gratis dan bisa mengurangi beban yang dimiliki orang tua dalam membiayai peralatan sekolah. Selain itu iklan ini juga membantu program pemerintah yaitu setiap anak berhak mendapatkan pendidikan.
Disisi lain, berbulan-bulan bahkan bertahun-tuhun bocah itu menunggu kapan ia bisa sekolah seperti apa yang sudah dijanjikan seorang bapak yang telah memberikan sebuah ia harapan yang begitu sangat berarti dalam meraih cita-citanya yang dilaksanakan pemerintah dalam menyelesaikan programnya.Tapi semuanya yang ia alami hanyalah sebuah mimpi, ya sebuah mimpi yang tak akan terwujud untuk selamanya. Putus sudah harapan yang ia tunggu-tunggu selama ini. Ia hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah SWT, dalam hatinya berkata-kata mungkinkah program iklan yang dilakukan selama ini gagal semata wayang dan putus ditengah jalan akibat saking tertutupnya mata batin masyarakat sekarang atau.....akankah adanya kemaksiatan dalam program ini akibat kurangnya pengawasan terhadap kinerjanya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, matahari tak lelah  menampakkan sinarnya dalam prosesi kehidupan, angka milyaran sudah didalam tangan seorang yang namanya Jack, tak seorangpun mengetahui akan kehinaan yang dilakukan oleh Jack kecuali sang pencipta, tapi takdir berkata lain didalam hati seorang Jack ada keresahan yang tersisip, mungkin akankah hati nuraninya mulai tergerak akibat karatan hati yang tak pernah dipergunakannya? Dan akankah doa dari seorang bocah kecil mulai terkabul?
Dosa yang dia perbuat selalu menghantui dirinya, semakin hari semakin kuat keresahan dan ketakutan yang dirasakan oleh dirinya hingga ia tak kuat lagi menanggung dosa-dosa yang dia perbuat selama ini.
 Allahuakbar, akhirnya dia bertobat dijalan Allah SWT dan meratap kesedihan akibat dosa-dosanya itu, siang malam dia hanya menangis dan menangis, ya itu yang dia lakukan.
Berhari-hari air matanya terus mengalir bagaikan mata air telaga ditepi sungai sungguh kenuraniannya membuat dirinya hadir disetiap akhir langkah-langkah kehidupannya dan menghancurkan kesombongan serta keangkuhannya seorang Jack selama ini. Akankah ini hidayah yang diturunkan melalui seorang anak kecil?
Disuatu hari Jack menemui bocah yang pernah dia temui bertahun-tahun yang lalu yang sedang memungut sampah, seorang Jack langsung bersujud dihadapan seorang bocah kecil meminta permohonan maaf akibat perbuatannya.
Kemudian Jack berkata bahwa sungguh bocah itu telah menerangi jalan yang menutupi dirinya, tangisan serta rasa penyelesalan yang dialaminya takkan sirna jika tak sepatah pun yang keluar dari mulut seorang bocah tersebut dan dosa-dosanya itu sungguh melebihi batas rasa pertaubatannya kepada sang pencipta.
Beribu-ribu kata-kata maaf yang dikeluarkan oleh seorang Jack dan tiada berhentinya air mata yang terus mengalir dari kelopak matanya hingga turun membasahi pipinya. Reaksi seorang bocah tersebut hanya mampu terdiam dan terdiam rasa sakit hati dan kenuraniannya sedang bergoncang laksana pertempuran perang di medan area sungguh sangat sulit jika pertempuran ini dimenangkan oleh rasa sakit hatinya.
Akhirnya ia harus memenangkan kenuraniannya dalam pertempuran ini. Seorang Jack sangat bersyukur atas kebaikan dari bocah tersebut dan Jack berjanji akan mempertanggungjawabkan atas perbuatannya kedalam hukum yang berlaku.
 Seorang Jack pergi kekantor penegak hukum sesuai janji yang diucapkannya dan menjelaskan bahwa dia telah menggelapkan dana perpajakan. Tanpa bimbang-bimbang lagi polisi dengan bukti yang ada langsung memasukkan seorang Jack kedalam penjara sesuai hukum yang berlaku.
    Setelah semuanya itu terungkap akhirnya bocah itu bertemu dengan harapannya itu yaitu sekolah. Hari demi hari ia menjalani bersama harapannya itu hingga kelak ia bertemu dengan cita-citanya.
    Hari-hari Jack, dia habiskan didalam penjara dan bersujud kepada Allah SWT dan telah mengubah hidupnya kejalan yang lurus,dia serahkan hidup dan matinya hanya kepada Allah.Disuatu hari seorang bocah menemuinya dan ternyata ia adalah bocah yang telah menerangi kehidupannya.
Kedua insan itu saling memaafkan dan lebih mengenal apa arti kehidupan sesungguhnya. Bercucuran air mata yang mengalir dari kedua insan tersebut,dan mereka saling berpelukan hingga akhirnya Jack menghembuskan nafas terakhirnya dan hal itu awalnya belum diketahui oleh bocah itu setelah akhirnya mengetahui apa yang terjadi,bocah itu hanya mampu terdiam bersedih dan merelakan seorang sosok manusia yang hadir didalam kehidupannya dalam mengenali apa sesungguhnya makna kehidupan itu.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar