About Me

mozaik hilang

luput mata sang maestro jalanan itu. Berkekang waktu yang kemudian tak pasti. Namun tetap menemani sebuah desiran pagi yang menyinari pintu kecil dan jendela. Pagi tetaplah pagi dan sinarnya hari ini begitu cerah. Awal hari yang baik berlaku untuk mereka. Tak semikian meraup wajah orang-orang kantoran. Mahasiswa juga termasuk dalam mereka yang beruntung.
Semakin lama intensitas cahaya langit bertambah seiring perubahan warnanya. Tepat berada dipenggiran centerline roda berputar. Bergerisik menyerembet turunan dari ketinggian rumah. Dan roda terus berputar mengelilingi romantika kota hujan siang hari.
Persis tak ada roh yang berselimut ditubuh maestro itu. Mozaik kembali hilang memedamkan ekspresif. Tak ayal beribu tahun tak akan kembali. Katakanlah sekelilingmu bahwa rautkan wajahmu. Usaplah aspal biar melting. Jangan.. Jangan Lagi kau sembunyi ini semua dari maestro itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar