About Me

Dua Sosok Malaikat


  Aku tak mampu untuk mengungkapkan kata-kata itu disaat kondisi seperti ini. Pengorbanan kalian sejauh ini sungguh belum tersadari oleh diriku selama ini. Aku terlalu banyak terlibat dalam urusan duniawi yang terkadang menjerumuskan diriku sendiri. Menangis, tersenyum dan tertawa hanya milikku sendiri yang tak pernah kubagikan kepada kalian. Namun aku punya alasan atas semua itu karena diri ini menyadari bahwa aku bisa hidup mandiri dan tidak akan menyusahkan kalian. Tapi apa  yang terjadi ternyata lagi-lagi aku salah  melangkah dan terlalu egois bagi kalian. :(
  Aku tidak tau siapa yang mendidik diriku  menjadi seperti ini setelah jauh dari kalian hingga pernah pada suatu saat aku tidak mengenal diriku sendiri. Ya Tuhan... aku tidak mau dilahirkan kedunia ini jika aku saja tidak mengenal diriku siapa. Bukankah itu hal yang tersulit dihadapi manusia ketika hidup di dunia ini?. Entahlah yang pasti masa-masa sulit itu harus ku lewati. "Who I am? selalu ada ketika ku hendak memulai, melangkah dan selalu terhambat oleh dia. Siapakah dia yang selalu mengalahkan niatku. siapa?
 Hasbiyaallah hulladzi la ilaahu, 'alaihitawakkal tuwahuarobbul 'alamin. Aku menemukan siapa dia sebenarnya. Dan tak lain dia ternyata adalah diriku sendiri. kok bisa gitu?
Manusia diciptakan ke dunia ini tanpa membawa apa-apa dari alam azali, yang dia bawa hanya segumpal daging yang berwarna merah dan berdetak kencang. Tanpa bisa melihat, mendengar apalagi berbicara, dan itulah yang terkadang sering terlupakan selama ini. Muncul dua sosok yang berbeda dalam satu roh,  itu memang benar menurut dunia imajinasiku, merekalah yang berperan dalam menjalani hidup kita yang lagi-lagi tanpa kita sadari bahwa mereka berdua adalah diri kita sendiri.
  Ternyata aku baru menyadari lirik dari sebuah lagu sewaktu masa-masa SD a sebuah dulu bahwa "Hidup hanya sebuah sandiwara" dan itu benar-benar kerasa baru saat ini. Daging yang berdetak tadi berhak memiliki mereka berdua tadi yang punya wewenang mengontrol dan mengendalikan mereka. Dialah yang bertindak sebagai sutradara, so...  buatlah film dokumenter yang bagus ketika akan di putarkan di yaumil akhir nanti.
   Oya saya hampir lupa siapa arti dari kata "kalian" pada awal-awal kalimat tulisan ini. Mereka digambarkan seperti malaikat subuh yang datang apakah kita masih tidur atau sudah bangun. Jika seandainya kita sudah bangun dan sedang melaksanakan shalat subuh, betapa bahagianya mereka melihat sosok peri kecilnya sedang khusu' shalat dibalik sajadah yang sewaktu itu dikasihkan hendak menaiki bus. Namun ketika peri kecilnya masih tidur dengan pulasnya maka mereka tersenyum dan mengatakan bahwa peri kecilnya terlalu kelelahan. Mereka selalu datang dengan kehangatan memberikan kasih sayang dan cinta tanpa batas.
   Namun, pertanyaannya apa yang dapat kita berikan untuk malaikat-malaikat itu.?
(to be continued)...
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar